Hmmm, pasti tau dong Pacsasarjana itu apaan? yah sejenis menu “dinner” yang disajikan khusus untuk mereka yang kuliah ketika matahari sudah terbenam hehehe.

sepertinya trend pascasarjana mulai rame belakangan ini, entah itu benar-benar karena ilmu yang dicari atau hanya sekedar menjaga gengsi. banyak alasan orang melajutkan S2, mari kita lihat satu persatu.

• Belum kerja.  menurut saya ini paling konyol tapi realistis, belum kerja dan ga ada basic pekerjaan langsung menerobos S2 dengan harapan setelah s2 bisa dapat kerjaan yang jauh lebih keren daripada anak-anak lulusan s1. secara teoritis iya, tp dilapangan berbicara lain, experience adalah nilai mutlak yang tidak bisa diganggu gugat dan sejujurnya experience akan lebih berharga dibandingkan gelar semata. coba kalian intip posisi GM/CEO/CTO dibeberapa perusahaan besar, apakah mrk S2? ga juga, cm modal S1 dan bahkan hanya tamatan SMA. Tetapi jejak karir dan pengalaman yang luas yang membuat mereka eksis diposisi tersebut.

• Cari ilmu. nah biasanya alasan ini dipake mereka yang sudah bekerja, biasanya memang S2 itu untuk mencari sesuatu yang baru dan bisa di implementasikan dikantor, bisa jadi s2 nya karena disuruh ama boss dikantor atau persiapan untuk hengkang dari kantor lama hehehe (klo karyawan gw melanjutkan S2, gw akan curiga berat :p )

• Mengisi waktu luang. ini dia alasan yang menyisakan 1000 tanda tanya, melanjutkan s2 untuk mengisis waktu luang, dimana orang lain tidak memiliki waktu luang, dia justru kelebihan waktu luang dan hebatnya dia habiskan untuk berburu gelar di S2. ada dua kemungkinan, dia adalah boss diperusahaan yang bebas mengatur waktu sesuka dia atau dia masih “nganggur”

• Mengejar gelar.  ga usah ditanya, ini mereka yang gila gelar. nama udah panjang berderat sampai 7 gerbong, masih harus ditambah lagi dengan gelar pendidikan. mungkin persiapan buat melamar pujaan hati kali yah, gelar dibelakang udah panjang, mulai dari S.Kom, M.Kom, B.Kom (bas-kom), kalau perlu sampai Phd  (pizza hut delivery). oalahhhh

• Mencari jejak soulmate. wahhh ini paling keren, biasanya dipake oleh mereka yang masih jomblo. dengan target ilmu 25%, target gelar 25%, sisanya yg 50% ya itu nyari jodoh. itu alasan kuat mereka mengapa harus S2. jujur sana, di program S2 rata-rata memang sudah berkarir, sudah mapan (dlm umur, penghasilan, pengalaman) dan tinggal “ttd akte nikah saja” :p

• Disuruh ortu. wah ini adalah pelampiasan ortu terhadap anaknya, mungkin dulu ortunya ga bisa atau ga sempat ke S2.  nah si anak dikasih beban tinggi, mending klo ortunya cm berhayal pengen S2 doang, klo ingin jd profesor? matilah itu anak wkwkwkw

• Mengurangi jam kantor. nahh alibi ini sebenarnya INVISIBLE MODE, tapi secara tidak langsung, kantor akan memberikan keringanan disana sini hanya gara2 anak buahnya melanjutkan S2. apalagi dgn biaya sendiri, si boss dikantor udah happy, bntr lg anak buahnya dpt ilmu baru, lulusan S2 dan gaji msh stay dalam format lama. upsss weak up boss, kami melanjutkan s2 bukan mau stay bersama anda, ibaratnya sedang membangun batu loncatan, makanya naikin posisi dan gaji kami dong (ingat dulu waktu S2 )…

• Menebus dosa di S1. ini jg ada yg menjadikan alasan kuat untuk ngebut di S2, dosa S1 maksudnya terlalu berleha-leha di S1 sampe2 IPK ga nyentuh angka 2 huehehe. Dgn alibi ini, maka dia bertekad menebus kesalahan masa lampau untuk hari esok yang lebih cerah. (semoga saja)

• Salah jurusan. ada juga yg bilang salah jurusan di S1, makanya mau melanjutkan S2 ambil jurusan yg benar2 dia sukai dan menurut dia oke punya. tp ga jarang jg sih, setelah masuk S2 merasa masih salah jurusan jg, akankah berlanjut ke S3? i don’t know

• Dikejar umur. nahh ini paling konyol walaupun jarang. umur udah 50++ baru nyari S2 buat apaaaaaaa??? trus ilmu yg didapat itu nanti sempat di share ga?sempat diturunkan ga? emang gelar S2 berlaku di surga? hehehe. banyak sih kejadian seperti ini, udah 50++ baru ambil S3, lohhhh ga kebayang kan. bukan saya mau menyalahkan kejadian tersebut, jangan sampai ilmu tadi jadi gak bermanfaat.

• Penasaran aja. nahh ini tipe-tipe jenius, yg udah ga pusing ama karir, kerjaan, gaji dan embel-embel lainnya. dia studi S2 cuma krn penasaran, sesusah apa sih, seberat apa sih, se….. apa sih. bagi dia ga penting dpt nilai brp, yg penting lulus s2 dan dia akan merasa sudah menaklukkan dunia per-master-an di bidang pendidikan wkwkwkw.

dan masih banyak lagi, tp itu alibi yg gw temukan dilingkungan gw dan mungkin salah satunya adalah alasan gw sendiri hehehe.