Startup Gagal
My Blog Jun 13, 2015
Kurang lebih 5 tahun saya berada didalam dunia startup, mulai dari VC sampai Startup nya sendiri. Dari kegagalan dan bangkit lagi, saya menemukan ada 4 hal mengapa startup gagal, ke empat hal ini juga bisa menjadi “key of success” untuk startup.
1. Melupakan Fitur Unggulan
inilah alasan utama, mengapa startup anda bisa diterima oleh market, karena memiliki fitur unggulan yang tidak ada ditempat lain, dalam buku “business model canvas” fitur unggulan ini bisa disebut sebagai “value proposition”.
Pada kenyataannya tidak semua startup berpikir sama, banyak yang meletakkan prioritas fitur unggulan mereka dinomor dua dan cenderung menonjolkan hal yang tidak ada nilai tariknya, misalnya “nanti di apps kami, pengguna bisa chatting” atau lebih konyol lagi “nanti kita juga ada fitur dimana pengguna bisa add foto lalu yang lain bisa like dan komen“.
Tips : perhatikan fitur yang anda unggulkan, apakah fitur ini menjadi “sampah” di aplikasi lain?
2. Launching yang lama
Ini mirip dengan cerita saya dibeberapa komunitas startup, katakanlah Innovative Academy UGM, StartSurabaya untuk ITS & UNAIR dan BINUS Entrepreneur Embeded. Pertanyaan saya “bagaimana dunia sekarang bila thomas alva edison tidak berhasil menemukan bola lampu pada masanya“, mayoritas menjawab “gelap”. sudah paham sampai disini?
Tetapi ada juga yang berpikir “orang lain yang menemukannya”, Yesss saya agree, mungkin saja thomas beta edison atau thomas charly edison yang menjadi penemunya.
Kasus ini seperti ide startup yang sudah digodok sana sini, namun tidak segera di aplikasikan atau bahkan sudah diaplikasikan namun belum di launching, alasannya “masih belum sempurna”. Market yang awalnya sudah antusias menjadi malas, ide yang awalnya tampak menjual menjadi biasa dan lebih konyol lagi, terlalu sudah sibuk presentasi disana & disini, giliran mau launching orang lain sudah mendahuluinya. clear?
Tips : fokuskan pada core aplikasi seminimal mungkin, yang penting bisa berfungsi dan menjalankan ide anda, daripada fokus memikirkan “add-on features” yang tidak akan berdampak apapun.
3. Tidak Memahami User (Pengguna)
Untuk apa sih aplikasi yang kita buat bila tidak ada yang menggunakan? Berapa target pengguna yang anda inginkan? 1000? 10.000? 1.000.000? semua itu bisa di ukur dan sangat memungkinkan untuk dicapai, namun hanya akan terwujud apabila anda paham siapa pengguna anda.
Saya pernah bertemu dengan kelompok yang memiliki ide untuk memposting makanan serba murah, target mereka adalah “mengengah kebawah, dibawahnya lagi”. namun yang lucu, mereka menampilkan konten dengan video, tok tok tok. menurut anda apakah segmen tersebut berpikir “mengalokasikan budget untuk layanan data?”, tok tok tok.
Banyak startup yang fokus pada keindahan diri mereka, dihias terlalu cantik namun pembelinya tidak sanggup membayar.
Tips : buat proses yang simple dan sesuai kapasitas market anda.
4. Lupa Evaluasi dan Evolusi
Startup yang bagus selalu berevolusi dan mengevaluasi diri tanpa harus melupakan core dari ide bisnis mereka. contohnya proses registrasi umumnya menampilkan opsi “register by gmail account, by facebook account, by twitter account, etc”, mengapa demikian? biar user gak repot dan proses menjadi cepat, evolusinya adalah dengan membuka diri dengan channel-channel yang lain tanpa harus ketakutan “disaingi”.
Mendengarkan feedback dari pengguna anda juga sangat penting, lakukan survey ketika aplikasi anda sudah berjalan normal, agar anda bisa memberikan improvement yang signifikan dimasa mendatang.
Tips : pernahkah anda berpura-pura menjadi “pengguna bodoh” dari aplikasi anda sendiri? apakah anda merasa kesal? atau anda sudah puas?
About ROLLES HERWIN – Business Development | Startup Development | Loyalty Program
The life of a project, from conception to execution, is a passion of mine. From a simple Tweet to an entire undertaking of a new department, I enjoy it all.
I am passionate about product development, startup development, creating product from concept and teaching.
I can be reached at hello@rollesherwin.com or 0813.30.632.632 .