StartupSibuk : Berhentilah “sibuk” dan mulailah “meluangkan waktu”.
My Blog Oct 26, 2015

Selama aktif menjadi mentor dan mengajar di beberapa startup incubation, seperti StartSurabaya, TechBasedBusiness ITB, InnovativeAcademy UGM dan Binus. saya menemukan fakta, rata-rata kegagalan startup yang dibentuk oleh mahasiswa aktif adalah karena “rendahnya kemampuan dalam mangatur waktu”, hampir semua startup memiliki kesamaan dalam hal mencari alasan, yakni “Busy“.
Teorinya, kita semua memiliki waktu yang sama dalam sehari, yakni 1,440 menit. Anda hanya perlu meluangkan 30 menit untuk fokus dengan tim anda, itu artinya hanya 1.5% dari total waktu yang anda miliki.
Faktanya, banyak member of startup yang selalu mencari jalan keluar dari target dan timeline, alasan klasik yang biasanya di sebutkan adalah “busy“. bahkan tidak jarang, “busy” menjadi jalan keluar untuk benar-benar keluar dari startup yang dibentuk tadi.
Segitu busy kah? entahlah.
Menurut pengalaman saya, ketika kita mengerjakan banyak kerjaan dalam waktu yang bersamaan (multi-tasking), itu disebut dengan istilah “busy” / “sibuk”. misalnya ketika sedang mengetik laporan sambil browsing mencari data data pendukung plus menjawab balasan chatting teman anda. bila boleh jujur, proses diatas sebenarnya tidak benar-benar multi-tasking, masih ada jeda beberapa detik atau mili detik antara proses satu dan lainnya. namun, walaupun salah satu proses tersebut dihilangkan, masih ada 2 proses yang harus dijalankan. itulah sebabnya, dikatakan BUSY. mengurangi 1-2 aktivitas tidak akan mengosongkan waktu anda, hanya mengurangi penggunaan resource (otak, mata, tubuh) saja.
Namun ketika anda mengerjakan banyak hal dengan timeline berurutan (linier) yang jelas itu disebut dengan istilah “on-schedule”, misalnya pukul 09:00 s/d 10:00 briefing, pukul 10:00 s/d 12 meeting client, pukul 13:00 s/d 14:30 ke bandara dan seterusnya. dalam case ini, anda bisa memundurkan sebuah aktivitas atau memajukanya atau membuatnya menjadi multi-tasking. Ketika hal tersebut anda lakukan, anda akan punya waktu dan resource untuk akvitas lainnya.
Jadi sudah paham kan, mana yang disebut busy dan mana yang disebut on schedule?
Sebagai penutup dari saya : pagi tadi (ketika saya mengetik tulisan ini), ada seorang founder yang bercerita bahwa tim startup mereka pecah, dimana awalnya ada 5 orang, kini hanya tersisa 2 orang. 3 orang memilih untuk keluar, alasan mereka sibuk kuliah dan aktivitas lainnya. lalu saya hanya berkata “ada banyak alasan kenapa tim startup lu memilih keluar. tapi lu gak perlu alasan kalau hanya ingin ikut keluar, ikut saja maka selesai. sebaliknya, lu punya banyak alasan untuk bertahan dan tidak ikut keluar. it’s the difference between founder and audience“.
Saya mencoba untuk memahami bahwa semua orang pasti sibuk, karena tidak mau juga disebut pengangguran. anda hanya perlu memprioritaskan “mana yang perlu dibuat sibuk” dan “mana yang bisa dibuat on-schedule”, maka anda akan punya waktu dan resource untuk fokus di startup anda.
Masih sibuk???
Image source : Here
About ROLLES HERWIN – Operational Development | Startup Development | Loyalty Program
The life of a project, from conception to execution, is a passion of mine. From a simple Tweet to an entire undertaking of a new department, I enjoy it all.
I am passionate about product development, startup development, creating product from concept and teaching.
I can be reached at hello@rollesherwin.com or +62.813.30.632.632 .