Multitasking Bukan Syarat Menjadi Leader
My Blog Jul 28, 2022

Suatu hari kamu dapat hadiah naik kapal pesiar dari Jakarta ke Jepang. Ketika hendak masuk kapal, ada yang panggil nama kamu. “Selamat datang Pak Rolles!” – Ternyata sang kapten yang menyapa. Kamu juga lihat dia menyapa penumpang lain dengan nama mereka. Ternyata sang kapten sudah menghafal wajah dan nama penumpang lewat passport mereka. Hmm… kapten ini tau konsep customer care, gumam mu dalam hati.
Lalu kamu masuk ke kamar tidur, ada pesan tertulis kalau kamar sudah disiapkan pribadi oleh kapten untuk menjaga kenyamanan penumpang. Wah, kapten ini sungguh peka soal quality control!, sangat jarang kapten yang seperti ini, lagi-lagi kamu dibuat terkagum oleh sang kapten.
Ketika hendak dinner di restoran, kemudian kamu melihat seseorang yang familiar pakai baju koki. Ternyata dia adalah kapten yang memasak. Ia ingin berinteraksi langsung dengan penumpang. Hebat sekali kapten ini, dia bisa semua hal!
Setelah makan malam selesai, ada acara live music. Kemudian terdengar sang kapten menyanyikan beberapa lagu yang memeriahkan momen tersebut. Benar-benar kapten multi talenta dan charming. beruntung sekali perusahaan ini mendapatkan seorang kapten multi talenta, lagi-lagi kamu dibuat terkagum didalam hati.
Lalu terbersit sebuah pertanyaan, “bagaimana dia bisa lalukan banyak kerjaan sekaligus? Hmm… kalau selama ini dia di sini, siapa yang ada di ruang kendali kapal?” Kamu penasaran dan kemudian berjalan ke arah ruang kendali. Nampak sebuah pintu yang terbuka dan di dalam ruangan mesin, kamu lihat seseorang sedang memperbaiki mesin yang rusak… dan itu adalah sang kapten. Rasa penasaran dan kagum mu bertabrakan menjadi satu, “dia juga pandai ilmu teknik mesin! Tapi, bagaimana bisa orang ini ada di mana-mana?!” Khawatir, kamu lari ke ruang kontrol dan ternyata tidak ada siapapun di sana.
Lebih buruknya, sebentar lagi kapal yang kamu tumpangi akan menabrak kapal yang lain. Kamu panik dan langsung ambil kemudi, berharap bisa menyelamatkan kapal. Tapi kamu salah putar dan kapal semakin dekat untuk menabrak.
Sang kapten lari ke ruang kendali dan langsung membanting setir kapal. Kalian selamat. “Hampir saja. Yang penting semuanya selamat! Benar-benar memacu adrenalin!” Ucap sang kapten ke kamu.
Kamu tak bisa berkata-kata. Di saat itu kamu pun tersadar, kalau dia adalah kapten yang buruk. rasa kagum diawal pudar semua setelah kejadian diruang kontrol kemudi.
Multitalenta, menawan, peduli, fokus ke quality control dan customer care. Apa yang salah? karena Sang Kapten tidak melakukan kerjanya sebagai seorang leader.
Harusnya ia di ruang kendali, memastikan perjalanan berjalan lancar dan mendelegasikan pekerjaan lain ke awak kapal. Tanggung jawab seorang leader adalah membuat sistem di mana semua aspek bisnis harus bisa jalan tanpa kehadiran dirinya.
Saat kapten sakit, atau bahkan hilang di tengah laut, dengan adanya sistem yang baik kapal masih bisa beroperasi dalam jangka waktu pendek. Mungkin satu atau dua minggu sampai menemukan bantuan datang atau bahkan awak kapal masih bisa menjalankan kapal sampai menepi ke tujuan walaupun sedikit lambat dan di ikuti dengan beberapa drama.
Tapi, kapal akan berhenti operasi di jangka panjang. Karena tantangan akan selalu berubah, dibutuhkan seorang leader yang bisa membuat sistem adaptif ke lingungan yang baru dan memahami jalan untuk mencapai tujuan yang hendak dituju.
Jadi, sebenarnya kita ga perlu jadi leader yang ada di mana-mana. Ga perlu juga multi tasking. Justru yang paling penting adalah memastikan tim dibawahnya bekerja untuk mencapai tujuan yang dimaksud, tanpa harus meninggalkan ruang kemudi. Seorang kapten seharusnya orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri, fokus mendevelop orang lain agar bisa menjadi kapten selanjutnya.
Ngapain juga kita berjuang menjadi kapten, melewati proses yang rumit, namun begitu sampai diposisi kapten, kita kembali lagi kebawah mengerjakan pritilan yang seharusnya bukan lagi tanggung jawab sang kapten. Ajari tim anda, berikan trust dan berikan ukuran performance yang pantas. itu saja 🙂
Saya ingat ucapan seorang teman, ketika saya tanya “apa sih tugas utama CEO?” dia jawab “memastikan C yang lain bekerja”, maksudnya CTO, CMO, COO, CFO, CIO dan seterusnya. dan saya juga bertanya ke atasan saya waktu bekerja di Bank UOB, saya bertanya seperti ini “apa sih tujuan utama bapak di posisi sekarang”, dia jawab “mencari pengganti gw secepatnya”. See!! mereka tidak ingin lama-lama diposisi tersebut, bukan karena tidak betah atau tidak loyal, namun mereka memahami bahwa mereka harus melakukan regenerasi dan mempercayakan proses pada ahlinya.
Ngapain juga sudah menggaji posisi penting dengan harga mahal namun masih disuruh ini itu dan harus diberi tahu harus ngapain. Steve Jobs pernah berkata “hal yang paling konyol dari perusahaan adalah, mereka merekrut orang-orang terbaik, bahkan lebih pintar dari mereka, kemudian mengajari mereka melakukan ini itu, konyol sekali“.
Gak usah jadi kapten yang multi tasking, develop saja orang-orang dibawah anda, berikan mereka trust dan silahkan nikmati harmoni kerja yang dihasilkan, asalkan sampai pada tujuan dengan waktu yang sudah disepakati.
#RivaldyV #Unknown #RollesHerwin