Internet sebagai Kebutuhan Pokok
My Blog Nov 20, 2013

Sambil makan siang, sambil nulis lagi… lumayan lah sambil menunggu pesanan makanan tersaji di meja
Jumlah pengguna internet di indonesia semakin menggila, tumbuh terus tiap hari, bahkan melebihi jumlah kelahiran perhari di negara kita ini. saat ini diperkirakan pengguna internet dari 62 juta menjadi 74.57 juta di kuartal ketiga di 2013. dan kebanyakan adalah netizen (pengguna internet) yang sehari-harinya menghabiskan lebih dari 3 jam per hari. melihat fakta tersebut, sepertinya masyarakat lebih takut kalau tarif internet naik dibandingkan harga bbm/beras. menarik bukan?
Mari kita gali beberapa fakta yang ada di negara kita ini terkait internet
1. INTERNET SEBAGAI KEBUTUHAN POKOK
Rasanya, anda dan saya pasti setuju bila internet dikatakan sebagai kebutuhan pokok. sama seperti saya, menahan lapar ditemani laptop dan internet sambil menunggu makan siang rasanya lebih “berwarna” bila dibandingkan makan siang sambil ditemani laptop tanpa internet. right?
lapar boleh ditunda, tapi bila download tertunda, emosi bisa melanda :p
saat ini, rata-rata pengguna internet di indonesia, merogoh kocek antar Rp 50.000 s/d Rp 150.000 per bulan, namun tidak sedikit juga yang merogoh kocek antara Rp 500.000 s/d 1.300.000 per bulan untuk mendapatkan layanan internet yang “super wah”. Pokoknya kenceeeeng bangat, belum diklik udah terdownload sendiri …
masih belum percaya, yuuuk kita hitung-hitungan
a. Modem : rata-rata perbulan membutuhkan Rp 100.000 s/d Rp 200.000 untuk quota tertentu.
b. HP : rata-rata untuk biaya service data gadget, kita harus merogoh Rp 50.000 s/d Rp 100.000. misalnya saja service BBM+Email, ayooo ngaku?
c. Tab : nahh, di kita itu gadget cenderung untuk gengsi, berapa sih yang memaksimalkan gadgetnya secara benar? saya aja belum tentu lohh. ternyata biaya gadget untuk internetan cenderung lebih mahal, rata-rata adalah Rp 125.000 s/d Rp 175.000 setiap bulan. karena alasan : streaming, main game, browsing dengan banyak tab.
kita ambil angka paling kecil dari 3 komponen diatas, lahirlah angka Rp 275.000 / bulan. Wooow, setara cicilan motor yah :p
Dan sebagai fakta bahwa internet adalah kebutuhan pokok, dari survey berkata “setiap 5 menit, rata-rata pengguna gadget dengan layanan data akan melihat gadgetnya“. selaper-lapernya orang, gak segitunya juga kali, siapa sih yang tiap menit lihatin nasi, lauk… kecuali pedagang nasi padang
Coba anda ke mall-mall atau cafe-cafe, saat ini hampir 82% menyediakan menu tambahan berupa “FREE WIFI” atau “WIFI GRATIS”. dan mungkin itu satu-satunya menu di cafe tersebut yang tidak perlu dibayar, betul? dan semua orang sudah paham, ada wifi berarti ada internet
2. INTERNET DIBUNDLING DENGAN MOBILE GADGET
Negara kita ini adalah negara pengikut trend, semahal apapun gadget yang berada diluar sana, kalau masuk indonesia pasti akan laris seperti kacang. laris manis…
Trend gadget saat ini, Blackberry, Android (samsung, nexus), iPhone … lantas apa hubungannya? memangnya ketiga model gadget tadi, akan terlihat menarik klo gak ada service internet? hehehe. itulah jawabannya. dan tahukah anda, ternyata mobile gadget tadi, kebanyakan hanya untuk : chatting, mengakses sosial media, browsing dan streaming. fungsi sms sudah beralih ke chatting, fungsi telepon tetap ada tetapi dialihkan ke fitur aplikasi, misalnya Line, selain chatting, bisa juga nelpon. jadi Gratis…. (tp internetnya bayar yahh).
3. HANYA 20% PENGGUNA INTERNET YANG BELANJA ONLINE
E-commerce yang tumbuh di indonesia, memang meningkat dari sisi transaksi, namun secara absolut dari tingkat “pengguna” belum significan. peningkatan angka dari 15,2% pada tahun 2012 menjadi 21,1% ditahun 2013 belum sebanding dengan jumlah pengguna internet yang ada dan mayoritas (sekitar 67%) adalah kaum hawa (wanita).
Biasanya kalau kalian belanja online, lewat apa? web kah?….
Sekitar 27% pengguna internet berbelanja lewat sosial media (facebook, twitter), 26% melalui ecommerce market seperti tokobagus,kaskus FJB dan sisanya 24% melalui online shop seperti blibli, lazada, zalora, bhinneka. dan sebagian besar barang yang laku terjual, sebesar 47% adalah fashion, 22% gadget, 8% komputer beserta aksesorisnya dan sisanya barang-barang hobi.
Kebanyakan dari mereka (80,5%), lebih senang membayar dengan metode “COD alias cash on delivery atau bayar ditempat begitu barang sampai”… sisanya membayar dengan online banking (klikpay), kartu kredit, transfer bank (manual) dan menggunakan voucher.
Menurut hemat saya, sebagai seseorang yang bergelut di dunia Payment dan Loyalty, ada baiknya pembayaran dialihkan menggunakan uang elektronik, misalnya : e-voucher atau prepaid. hal tersebut memiliki beberapa keuntungan, misalnya : mengindari uang palsu, menghindari salah bayar, mengurangi waktu untuk menghitung kembalian dan masih banyak lagi.
4. MEDIA CETAK SEBAGAI KORBAN “TABRAK LARI” DARI TEKNOLOGI.
Media cetak, seperti kompas, koran radar, sindo, jakarta post… menjadi korban tabrak lari dari teknologi, media-media tersebut tidak diberi kesempatan untuk mencetak berita lebih banyak lagi. mengapa? karena kejadian hari ini untuk dibahas hari ini, kalau dibahas kemudian hari akan basi dan kehilangan pembaca. menurut survey ditahun 2013, 46,4% pengguna internet mulai meninggalkan kebiasaan rutin membaca media cetak (koran), sementara itu ketika tahun 2012 angkanya hanya sekitar 38%, berarti ada kenaikan yang cukup signifikan.
Hampir semua media memiliki portal resmi dan mobile apps untuk pemberitaan mereka.
tapi… apakah benar pembaca melihat langsung dari situs berita tersebut? ternyata tidak, sebanyak 56,3% mengaku mendapatkan update terkini melalui sosial media (twitter), sebagian lagi dari broadcast (6%), dari portal berita yang bersangkutan (34,5%) dan sisanya dari berbagai sumber.
5. PENGGUNA INTERNET CENDERUNG TIDAK TERPENGARUH IKLAN ONLINE.
Iklan online di indonesia mungkin belum akan efektif, faktanya hanya 11% yang terpengaruh dari iklan online trus di klik. Namun bila kata-kata dari iklan online “gratis…” atau “terbatas untuk 10 orang….”, “discount 40%…”. maka jumlah yang terpengaruh tersebut akan meningkat 3x lipat. Faktanya, apakah semua iklan harus dimulai dengan kata-kata itu?
Kebanyakan, pengguna internet cenderung lebih mengikuti trend dibandingkan iklan, kita ambil contoh iPhone yang jarang beriklan online di indonesia, tetapi produknya tetap laris manis. Why? trend adalah jawabannya.
dan itu artinya, peluang untuk berinvestasi di iklan online masih terbuka lebar, masih banyak peluang untuk membuat para pengunjung tertarik pada iklan yang dipasang.
…. (bersambung).
About ROLLES HERWIN – Business Development | Startup Development | Loyalty Program
The life of a project, from conception to execution, is a passion of mine. From a simple Tweet to an entire undertaking of a new department, I enjoy it all.
I am passionate about product development, startup development, creating product from concept and teaching.
I can be reached at hello@rollesherwin.com or 0813.30.632.632 .