Pencitraan “Merakyat” yang sudah salah kaprah.
My Blog May 10, 2014

Politik Pencitraan mulai merebak sejak awal tahun 2014, dimulai dengan kandidat DPR/DPRD yang berusaha menunjukkan diri ke masyarakat melalui berbagai cara. Ada yang melakukan bazar malam murah, kegiatan kerohanian, sumbangan anak yatim, memberikan bantuan sembako, ikut membersihkan got/saluran air, ikut menggunakan kendaraan umum (kereta api, busway, dll) dan bahkan ada yang rela naik gerobak sampah hanya untuk mendapatkan simpati masyarakat. Tidak terkecuali, beberapa selebritis pun mulai unjuk gigi bahwa mereka tidak hanya jago didepan kamera, tetapi bisa berbaur dengan masyarakat, walaupun terlihat malu-malu (atau memang merasa malu).
Segala daya dan upaya di keluarkan agar mereka berhasil mendapatkan “Golden Ticket” melenggang ke gedung dewan yang terhormat. Lantas, apakah itu yang di inginkan masyarakat? mungkin beberapa dari mereka yang berhasil menjadi anggota legislatif merasa bahwa mereka hanya beruntung saja, bukan karena suksesnya pencitraan tadi, bagaimana mungkin waktu yang sedemikian sempit bisa meyakinkan masyarakat kalau mereka “akan bekerja membela kepentingan masyarakat luas”.
1. POLITISI YANG MERAKYAT
Politisi yang merakyat, tidak hanya turun menemui rakyat dikala pemilu saja, tetapi memang merasa menjadi bagian dari masyarakat, contoh sederhananya, silahkan kalian lihat caleg-caleg disekitar anda, bagaimana keseharian mereka? berbaurkah mereka? benarkah mereka terjun ke masyarakat atau hanya memberi amplop tanda absen saja? kata merakyat disini bukan perkara terjun ke masyarakat dikala ada maunya, tetapi menjadi bagian dari aktivitas masyarakat seutuhnya. Aktivitas yang positif, aktivitas yang membangun dan aktivitas keseharian tanpa unsur pencitraan tadi.
2. JANGAN HANYA MENJADI PENDENGAR.
Banyak politikus/birokrat yang terkadang turun ke lapangan dan menemui masyarakat dengan alasan “mendengarkan kesah keluh masyarakat”, “mendengarkan suara rakyat”, “menampung aspirasi rakyat”… lalu suara-suara tadi untuk apa bila tidak dieksekusi? sebagian besar elit politik yang sudah mendapatkan kursi empuk, hanya menjadi “Pendengar” masyarakat, semua suara masyarakat ditampung dan lucunya mereka tidak tahu bagaimana mengeksekusi suara tadi, harus dimulai dari mana, plannya bagaimana dan gambaran suara-suara masyarakat tadi akan berwujud apa? entahlah, rasanya bila elit politik turun ke lapangan hanya terkesan untuk formalitas dan menjaga KPI birokrasi saja.
3. APA ADANYA
Sebagian masyarakat indonesia, masih hidup dibawah garis sejahtera (miskin). lantas, apakah untuk menarik simpati masyarakat, kandidat elit politik harus menjadi miskin? atau berpura-pura miskin? bagaimana anda membantu yang miskin bila anda saja miskin?. Mungkin tujuannya agar terlihat sederhana, tetapi terkadang sampai lupa untuk menjadi diri sendiri dan malah terlihat “lebay”.
Masyarakat juga sudah tahu bila anda memiliki pesawat pribadi, mobil pribadi, fasilitas pribadi. yah silahkan digunakan, kami sebagai masyarakat tidak akan iri dan tidak akan meminta anda untuk menjadi gembel agar mendapatkan simpati rakyat, asalkan fasilitas tadi bukan dari hasil korupsi uang negara, iya kan? memang empati itu harus diperlihatkan, harus dipraktekkan, contohnya ketika ada capres blusukan menggunakan mobilnya, lalu sesampainya ditujuan dia turun dan menemui warga, itu sudah contoh empati, setara dgn warga berjalan kaki, bukan hanya “dadah dadah” dari dalam mobil.
Dan terkadang, pencitraan yang salah malah terkesan “membodohi masyarakat”, mari kita lihat pemilu di amerika dan dibeberapa negara lainnya? apa yang mereka tonjolkan? visinya dan bagaimana menggapai visi itu, bagaimana mewujudkannya, bukan hanya sibuk menyetarakan diri dibawah dengan alih-alih “merakyat”.
About ROLLES HERWIN – Business Development | Startup Development | Loyalty Program
The life of a project, from conception to execution, is a passion of mine. From a simple Tweet to an entire undertaking of a new department, I enjoy it all.
I am passionate about product development, startup development, creating product from concept and teaching.
I can be reached at hello@rollesherwin.com or 0813.30.632.632 .
credit (photo) : goddessarasvati.blogspot.com