Belajar Marketing dari “Perampok Bank”
My Blog Apr 01, 2014
Bila ada pepatah yang berkata “hidup itu untuk belajar”, selayaknya kita acungi jempol pepatah tersebut. setiap proses yang kita lalui dalam hidup ini pasti ada unsur belajarnya? percaya kan? kita bisa belajar banyak hal dari kejadian disekitar kita. saya ambil satu contoh : Belajar Marketing Dari Sang Perampok Bank.
Suatu hari terjadilah perampokan di sebuah bank. Perampok berteriak semua orang di bank sambil mengeluarkan senjata api, “Jangan bergerak! Uang ini semua milik Negara. Hidup anda adalah milik anda.“. Semua orang di bank kemudian tiarap dan mengikuti kemauan perampok tadi.
Hal ini disebut “Mind changing concept – Merubah cara berfikir“. //Seluruh orang yang ada dibank fokus pada “hidup/nyawa mereka”, perampok menekankan bahwa uang milik negara, gak perlu ditakutkan. Terkadang untuk mencapai target dalam perusahaan, memiliki produk yang bagus saja tidak cukup, usaha lainnya yang perlu dilakukan adalah mengubah pola cara berpikir customer dan menjadikan produk kita sebagai kebutuhan.
Tidak lama kemudian, salah satu nasabah yang “sexy” mencoba untuk merayu perampok, walaupun dia gemetar tetapi dia tetap mencoba. Namun apa yang terjadi kemudian? ternyata perampok tersebut marah dan berteriak, “Mba, yang sopan dong ! Ini perampokan bukan pemerkosaan!”
Hal ini disebut “Being professional – Bertindak professional“. //untuk mencapai suatu tujuan, hal yang perlu kita lakukan adalah “usaha terus menerus” dan tentu saja jangan lupa “berdoa”. apakah itu sudah cukup? tentu tidak, fokus pada tujuan adalah hal penting dan tidak mudah dialihkan oleh kejadian-kejadian disekitarnya. mengikuti trend memang terlihat perlu, tetapi menciptakan trend dan menjadi profesional untuk trend tersebut jauh lebih menarik.
Lalu salah satu dari perampok tersebut menemui manager bank dan berteriak “dimana kau simpan brankasnya?”, sebelum si manager tersebut menjawab, salah seorang perampok senior berkata “Naik ke atas 1 lantai, belok kiri, lalu belok kanan dan lihat ruangan bertuliskan “gudang”, disitulah brankasnya“. hal ini disebut “Mapping Target – Memetakan target“. //kita harus mengenali siapa customer kita, siapa calon customer kita, siapa kompetitor kita dan tentu saja memiliki visi/misi untuk mencapai target tersebut (customer).
Setelah selesai merampok, mereka pun kabur ke tempat persembunyiannya…..
Ditempat persembunyian, Perampok junior yang merupakan lulusan MBA dari sebuah universitas terkenal berkata kepada perampok senior yang hanya lulusan SD, “Bang, kita hitung yuuuk hasil rampokannya.”
Dengan spontan perampok senior menjawab, “Dasar bodoh. Uang yang kita rampok banyak, repot menghitungnya dan buang-buang waktu. Kita tunggu saja berita TV, bentar lagi pasti ada berita mengenai perampokan serta jumlah uang yang kita rampok.”
Hal ini disebut “Experience – Pengalaman“. //Pengalaman lebih berharga dibandingkan selembar ijazah tanda kelulusan dari universitas. pengalaman bisa membuat cost menjadi efisien dan time menjadi efektif. bukankah cost+time adalah hal berharga dalam marketing? salah mengalokasikan akan membuat perusahaan merugi, terlalu lama mengerjakan akan membuat customer berlari dan pesaing menari-nari.
Ditempat lain yang berbeda……
Sementara, si manajer bank yang barusan dirampok berkata kepada kepala cabangnya untuk segera lapor ke polisi. Tapi kepala cabang berkata, “Tunggu dulu pak, kita ambil saja 10 miliar lagi untuk kita bagi dua. Nanti totalnya kita laporkan sebagai uang yang dirampok.” dan di manager pun menyetujuinya. Hal ini disebut “Swim with the tide – Ikuti arus“. //terkadang, banyak hal menarik yang terjadi tanpa kita sadari dan hal-hal menarik tersebut bisa menjadi “akselerator” untuk mencapai target kita dimarketing. Mengikuti trend bukan hal yang salah, asalkan trend tersebut tidak berlawanan dengan visi/misi kita, malah trend itu akan menjadi akselerator.
Dalam hati si manager “cerdas juga nih kepala cabang”. lalu kepala cabangnya berkata ke si manager,
“Pak, alangkah indahnya jika terjadi perampokan tiap bulan dibank ini, kita bisa kaya mendadak.”
Hal ini disebut “Killing boredom – Menghilangkan kebosanan“. //mengubah situasi sulit menjadi menyenangkan adalah pekerjaan yang sulit, bahkan lebih sulit dari mencapai target marketing bulanan. bagaimana caranya? cobalah untuk melihat sisi lain dari kejadian dilingkungan kita dan nikmatilah kejadian tersebut dengan detil dan anda akan menemukan sisi positif disetiap situasi negatif. Mungkin saja sebagai CS bosan mendengar keluhan pelanggan setiap saat. Kalau yang mengeluh beda-beda, itu artinya produk kita banyak yang pakai. kalau yang mengeluh sedikit, itu artinya produk kita semakin bagus. Kalau tidak ada yang mengeluh, berarti kita belum punya produk yang layak untuk dijual. dan terakhir, klo yang mengeluh orangnya itu-itu saja, berarti dia mau kenalan tuhhh….
Esok harinya, berita perampokan dibeberapa TV dan media massa, berita tersebut melaporkan telah terjadi perampokan dengan kerugian 100 miliar.Karena sang perampok merasa tidak mengambil sebanyak itu, lalu mereka buru-buru menghitung uang rampokannya, namun apa yang terjadi, uang rampokan mereka hanya 20 miliar dan Murka lah si perampok senior, katanya “Kita susah payah merampok cuma dapat 20 Miliar, orang bank tanpa usaha bisa dapat 80 miliar, kurang ajar!!“. Hal ini disebut “Creativity – Kreatifitas“. //banyak hal disekitar kita yang bisa membantu kita mencapai target tanpa harus mengeluarkan “cost extra”. kalau bisa ada akselerator gratis, ngapain harus bayar biayar marketing yang besar?
……………
mungkin sekian dulu pelajaran hari ini, perampokan akan kembali hadir dengan pelajaran lainnya. ikuti terus… salam (rolles herwin)
note : diolah dari berbagai sumber
About ROLLES HERWIN – Business Development | Startup Development | Loyalty Program
The life of a project, from conception to execution, is a passion of mine. From a simple Tweet to an entire undertaking of a new department, I enjoy it all.
I am passionate about product development, startup development, creating product from concept and teaching.
I can be reached at hello@rollesherwin.com or 0813.30.632.632 .