Orkestra Seorang Leader
My Blog, Office Life Jul 17, 2016

Setelah sekian lama tidak menulis…
Mari kita mulai dengan sebuah khalayan. Sebagai seorang pemimpin yang memiliki kesibukan luar biasa, anda memutuskan untuk berlibur selama tiga minggu. Anda mempunyai waktu yang cukup untuk bertemu keluarga, kerabat dan teman lama. Anda bisa menghabiskan waktu 3 minggu untuk bersantai dipantai, menikmati matahari pagi yang sejuk, bermain dengan air laut, mendaki gunung dan melupakan sejenak rutinitas. Selama berlibur, anda sengaja menonaktifkan email, whatsapp, facebook, pokemon-go dan sarana komunikasi lainnya. Betapa heningnya dunia anda saat ini, rasanya sudah seperti di surga.
Ketika anda kembali dari berlibur, kemudian masuk kantor lebih awal dan memilah-milah email untuk diprioritaskan, anda cukup kaget, rasanya tidak ada hal yang terlalu mendesak, semua deadline proyek tetap on-track, pelanggan bertambah banyak dan ketika anda menyapa tim anda, mereka tersenyum sambil berkata “selamat datang kembali, bagaimana liburannya boss?”. Waaww, luar biasa bukan? Namanya saja khayalan.
Realitanya, kehidupan sehari-hari para pemimpin jarang berada didalam kondisi tenang, hari-hari mereka cenderung penuh kesibukan, terbagi-bagi untuk banyak urusan dan semua harus serba cepat. Mereka tidak pernah berhasil menuntaskan semua pekerjaannya, karena terlalu banyak hal paralel yang harus dilakukan. Pemimpin datang ke kantor lebih awal dan pulang lebih lambat, dan tidak jarang membawa pulang pekerjaan. Semua itu semata-mata hanya untuk mengimbangi laju pekerjaan dikantor. Kondisi ini menciptakan tekanan yang sangat berat, karena mereka melihat dirinya sendiri sebagai orang yang paling penting dalam tim, yaitu orang yang paling bertanggung jawab atas hasil kerja tiap anggota timnya (walaupun disatu sisi ini tidak bisa disalahkan).
Tidak jarang para pemimpin ini mengeluh “aduh, rasanya sehari 24 jam masih kurang” dan memaksa mereka bekerja lebih keras lagi. Dan bisa kita tebak “pemimpin yang berhati-hati dan berdedikasi melakukan tugas terlalu banyak, sangatlah banyak“. Lalu kemana semua anggota tim anda? apakah mereka sibuk bersenang-senang?.
Sebagai seorang pemimpin, cobalah untuk “tidak melakukan apapun“. Cobalah berhenti dari ritme anda dan lihat bagaimana tim anda bereaksi serta merespon dengan hal yang tidak anda duga. orang-orang didalam tim anda akan mengeluarkan dan menunjukkan keahlian yang “tidak pernah anda lihat” sebelumnya, mereka akan menyelesaikan pekerjaan diluar perkiraan anda. Mungkin mereka tidak akan melakukan pekerjaan-pekerjaan itu sebagaimana anda melakukannya, namun hasilnya tetap membuat anda tercengang.
Pemahamannya sangat sederhana, anda akan menjadi pemimpin yang efektif jika membiarkan orang lain mengerjakan bagiannya, anda tidak harus melakukan semuanya, anda memiliki tim yang sudah sesuai dengan keahliannya, mereka dibayar tinggi bukan untuk menjadi “tim hore” atau hanya sekedar jadi “kambing hitam” bila ada meteor menabrak ruangan anda.
Ilustrasinya, Mintalah penulis terbaik anda untuk menuliskan draft awal laporan laporan penting, mintalah anggota tim yang pandai meyakinkan orang lain untuk menghasilkan penjualan yang berikutnya dan mintalah pada orang yang teliti untuk memeriksa sampai hal-hal paling kecil sebelum anda tampil di board meeting. Bantulah tim anda untuk meraih kesuksesan dalam pekerjaan mereka, paparkan rencana dan strategi anda dengan detil serta berikan arahan yang jelas. Kesuksesan mereka adalah hadiah untuk anda.
Inilah yang dilakukan para pemimpin hebat, mereka tidak bekerja, namun mengatur serta memberikan kemudahan anggota timnya. bila seorang pemimpin bekerja terlalu banyak, bisa dipastikan ia tidak akan bisa bertindak efektif, apalagi berpikir strategis. Lebih buruk lagi, anggota tim mereka akan bekerja dibawah kapasitas dan kurang tertantang.
Harapannya, ketika semua sudah benar-benar berfungsi, tim anda akan menemukan ritme bermainnya, maka proses kerja akan terlihat seperti penampilan simfoni Beethoven dengan nada-nada yang berbunyi ditempat yang tepat.
Inilah orkestra seorang leader, dimana anda sebagai pemimpinnya, mengatur setiap pemain, melihat kesiapan posisi mereka, mengarahkan bunyi demi bunyi agar berubah menjadi nada yang tepat dan akhirnya anda akan mendengarkan irama harmonis dari lirik pekerjaan anda.
Akhirnya, selamat menjadi pemimpin hebat, ingat “mulailah mengurangi jatah anda, berikan ke orang lain. Mungkin mereka lebih membutuhkannya dan bisa melakukannya lebih baik lagi“.
Credit for : APP Indonesia, JK. Murnighan
About ROLLES HERWIN – Human Resourse | Startup Development | Teaching
The life of a project, from conception to execution, is a passion of mine. From a simple Tweet to an entire undertaking of a new department, I enjoy it all.
I am passionate about data management, product development, startup development, and teaching.
I can be reached at hello@rollesherwin.com or +62.813.30.632.632 .